Selipan Tawa dalam Bab Skripsi - Bukan hal yang tabu lagi
bahwa skripsi adalah sesuatu yang menyita pikiran mahasiswa yang ingin
lulus dari S1. Mulai mencari judul skripsi sampai menemui dosen
pembimbing pun dilakukan setengah mati dan penuh perjuangan. Skripsi sendiri
padahal tidak pernah meminta mahasiswanya untuk mengerjakan cepat-cepat. Kalau
dipikir-pikir letak permasalahan skripsi itu bukan di skripsi, tapi
faktor eksternal. Perlukah saya sebutkan satu per satu faktor eksternal itu?
Anda yang mengalaminya tentu dapat memberikan jawaban Anda tersendiri.
Saya termasuk mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi ketika
tulisan ini dibuat (04/15). Siang itu, di sebuah masjid dekat kampus saya,
sekadar melepas lelah saya memutuskan shalat dzuhur bersama kedua teman saya.
Selang beberapa waktu kemudian kami bercanda seperti biasanya (bagi kami) bagi
orang lain candaan kami terkesan tak masuk akal dan sedikit menyimpang dari
logika manusia. Mungkin bisa Anda pikirkan sendiri bagaimana candaan kami. Saya
melihat senyum kedua teman saya itu seperti berusaha melepaskan beban yang ada
dalam pikirannya.
Ada asumsi yang timbul bahwa tertawa dapat menghilangkan beban skripsi bagi mahasiswa yang menjalankannya. Bukan kebanyakan tertawa
tentunya. Kebanyakan tertawa malah diindikasikan memiliki gangguan kejiwaan
dalam diri Anda nantinya. Tertawa dalam skripsi mungkin dapat dijadikan suatu
metode baru dalam menyegarkan pikiran yang sudah terendam gumpalan
skripsi.
Mungkin hanya selingan saja tertawa disela skripsi siang itu
untuk melepas kepenatan. Hasilnya? Ya tulisan ini bisa dibaca untuk Anda dan
mungkin saja kedua temanku yang aneh bin ajaib. ©Tedy Rizkha Heryansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik ialah pembaca yang selalu memberikan komentar dalam bentuk kritik dan saran untuk kebaikan blog ini