Campur Saja Pertamax dengan Premium

Campur Saja Pertamax dengan Premium - Mungkin sudah puluhan bahkan ratusan tulisan yang mengatakan bahwa pencampuran pertamax dengan premium bisa merusak mesin. Apakah Anda termakan oleh berita atau pernyataan tersebut? Kalau Anda takut sebaiknya Anda jangan mencoba kebiasaan mencampur pertamax dengan premium. Katanya orang-orang dapat merusak mesin. Kasarnya, kalau premium ya premium terus. Kalau pertamax yang pertamax terus. Sekarang timbul pertanyaan, biasa mengisi pertamax lantas tiba-tiba uang cekak dan terpaksa ganti ke premium mau bagaimana lagi? 

Kadang, orang yang belum mengerti betul tentang seluk beluk mesin akan khawatir jika diberitahu oleh mekanik atau orang yang sudah paham betul akan otomotif. Saya sendiri bukan ahli otomotif namun sering bertanya kepada mekanik satu ke mekanik lain. Saya pernah menanyakan apakah kendaraan bermotor itu bagus jika diisi dengan premium terus atau pertamax secara terus-menerus? Jawaban nyeleneh dari salah seorang montir mobil mengatakan bahwa kalau bisa diisi premium terus jalan jangan isi pertamax. Mekanik lain mengatakan pertamax itu bagus untuk perawatan. Namanya perawatan itu jangan sering-sering.

Berdasarkan pernyataan tersebut saya bisa menyimpulkan bahwa kendaraan bermotor diisi premium terus-menerus itu tidak apa-apa. Mungkin perlu adanya pembaruan sedikit, ibaratnya penyegaran seperti menonton video Aura Kasih, untuk mesin kendaraan bermotor Anda. Sejauh ini, pengalaman saya menggunakan dua sepeda motor (masing-masing karburator dan injeksi) dan satu mobil menggunakan komparasi campuran premium dan pertamax sudah hampir satu tahun. Hasilnya? 

Kendaraan bermotor tetap mulus meski premium campur pertamax. Nanti mesinnya rusak? Coba Anda tunjukkan sebuah penelitian yang mengatakan bahwa kendaraan bermotor diisi premium itu rusak? Ada? Katanya premium itu merusak mesin dan lingkungan? Tunjukkan mana penelitiannya? Setahu saya belum ada. Kalau pun ada lingkungan Indonesia sudah rusak parah karena premium sudah lama digunakan. Isi pertamax hanya untuk penyegaran kendaraan bermotor Anda. Selamat mencoba. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Menulis itu Latihan

Menulis itu Latihan - Seperti apa yang dikatakan dosen mata kuliah penulisan kreatif di kampus saya, menulis itu merupakan latihan. Saya termanggut-manggut mendengar ucapan beliau seperti itu. Beliau dosen saya bukan orang baru lagi dalam hal dunia penulisan. Salah satu sastrawati Indonesia, Helvy Tiana Rosa. Ada yang membuat saya tidak akan lupa dengan yang beliau lakukan kepada salah satu tugas saya ketika itu. Beliau merobek tugas saya. 

 Tertawa. Ya, teman-teman kelas saya pun tertawa melihat apa yang telah terjadi degan tugas yang sudah saya buat setengah mati. Ketika itu, bunda (sebutan akrab dari mahasiswanya) Helvy membacakan tulisan esai saya. Halaman pertama yang terkesan mengarah pada bentuk feature, langsung dirobek begitu saja dan diremas-remas hingga kusut kertas yang telah dirobeknya. Berangkat dari pengalaman itu kemudian saya bertekad untuk memperbaiki susunan alur penulisan saya. 

Beberapa teman saya, baik di kelas atau pun ditingkat jurusan sudah mengetahui bahwa saya salah satu blogger yang aktif mempromosikan sebuah tulisannya di media sosial. Ada yang mengatakan bahwa mempromosikan salah satu hal untuk mencari uang dari program pemasangan iklan yang saya paki. Namun, jauh dari pemikiran itu, menulis bagi saya ialah proses amal. Mengapa bisa saya sebut sebagai proses amal? Menulis merupakan tindakan berbagai kepada orang lain. Anak muda zaman sekarang bisa dikatakan sebagai bentuk ‘curhat’. Berbagi bukan sembarang dan asal berbagi saja, berbagi informasi dan pengalaman yang baik tentunya akan bermanfaat untuk orang lain. 

Ketika seseorang mengeluh mengapa sulit menulis? Jawabannya sangat sederhana yaitu karena malas untuk berlatih. Terapkan saja metode one day one page. Mungkin terlalu berat coba one day one paragraph. Tidak ada sesuatu yang dapat dibentuk dengan cepat secepat membuat kopi dengan seduhan air panas. Menulis butuh latihan yang tidak sebentar. Jika sudah nyaman menulis maka sudah nyaman pula berbagi dengan orang lain. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Akibat Makan Gengsi

Akibat Makan Gengsi - Biasanya kalau orang-orang normal itu makannya makan nasi, mie ayam, soto daging, dan lain sejenisnya. Nah pernah tidak Anda melihat orang yang suka makan gengsi? Memang gengsi itu apa ya? Apa gengsi merupakan salah satu jenis masakan tradisional yang menggugah selera makan? Bisa saja gengsi merupakan suatu makanan wajib bagi sebagian orang, untungnya saya tidak doyan dengan yang namanya makan gengsi. Mending makan rawon daripada makan gengsi. 

Gengsi hanya dimiliki oleh orang-orang yang sebenarnya tidak mau menerima suatu kenyataan yang terjadi pada dirinya. Misal, dirinya cuma punya uang Rp 5000,- tapi mau makan bakso yang harganya Rp 10.000,- lantas dibela-belain mencari sana-sini untuk memenuhi hasrat gengsinya. Ia tidak memikirkan bagaimana nanti cara mengembalikan sesuatu yang dipinjamnya. Bagi orang yang memiliki gengsi jauh lebih penting memuaskan dahaga nafsunya itu dahulu. 

Setiap orang pasti memiliki gengsi, hanya saja takaran dan tingkatan gengsi dari masing masing-masing orang itu berbeda-beda. Ada yang harus serba sempurna, ada juga yang alakadarnya. Termasuk yang manakah Anda? Memiliki gengsi memang hal yang wajar. Namun, gengsi juga dapat menimbulkan ketidakwajaran bagi orang yang memeliharanya dengan sangat baik. Ada kalanya gengsi itu harus dihilangkan meskipun hanya sejenak. 

Berbicara tentang gengsi juga membicarakan kemampuan seseorang. Kemampuan menerima kenyataan di sekitarnya. Gengsi akan timbul jika seseorang tersebut tidak mampu mengendalikan dirinya dan berusaha membuat dirinya menjadi tidak nyaman dengan cara apa pun. Semoga saja kita termasuk orang yang tidak suka makan gengsi. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Lulus UN Langsung Pesta Bikini

Lulus UN Langsung Pesta Bikini - Siswa yang telah melaksanakan ujian nasional (UN) tentu memiliki perasaan kelegaan tersendiri. Saya pun dahulu seperti itu. Kelegaan sementara lebih tepatnya. Mengapa? UN yang dilaksanakan tiga hari itu memang telah berakhir. Paling tidak sudah melewati titik aman pertama layaknya kuis. Apakah sudah berakhir di situ saja? Tentu tidak. Pada zaman saya sekolah dulu (2011), UN masih dijadikan patokan untuk kelulusan. Tidak seperti saat ini, yang UN bukan menjadi faktor satu-satunya kelulusan bagi siswa. Jadi saya rasa, lulus UN di tahun-tahun mendatang akan lebih mudah. 

Nah, timbul suatu sensasi yang menggemparkan dunia pendidikan terkait kelulusan UN SMA 2015. Pesta bikini diadakan untuk merayakan kelulusan UN 2015. Banyak kecaman yang timbul dari berbagai pihak, instansi, bahkan gubernur DKI Jakarta sendiri pun ikut memberi kecaman. Pihak penyelenggara pesta bikini pun berdalih tidak mewajibkan memakai bikini ketika menghadiri pesta tersebut, namun pakaian renanglah yang menjadi dress code. Bikini merupakan salah satu dari pakaian renang yang ada. 

Anehnya lagi, pesta tersebut diadakan di kolam renang jam 10 malam. Wow, slogannya no weapon // no drugs // no fear. Okelah, tanpa senjata, tanpa obat-obatan, dan tanpa rasa takut. Tapi mungkin yes alcohol and yes free sex. Logikanya, masa pesta untuk anak remaja jam 10 malam? Mau jadi apa? 

Sebagai orang tua sebaiknya mengawasi anak-anak agar tidak terjebak dalam hal-hal yang kiranya menjerumuskan anak-anak. Setelah UN lebih baik memfokuskan diri untuk kepentingan lain. Mencari tempat kerja atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi favorit. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Jakarta Berhias Demi KAA

Jakarta Berhias Demi KAA - Aduh sungguh cantik memang pemandangan yang baru saja saya lihat malam itu. Lampu berhias di setiap tangkai dan dahan pohon sepanjang jalan Komodor Halim Perdanakusuma. Memang tidak seperti biasanya jalanan yang sepintas penuh dengan pohon mengisyaratkan kesejukan di pagi hari dan keseramannya di malam hari, kini sudah mulai bersolek dengan adanya tamu negara. Bukan tanpa alasan, para tamu negara tersebut diundang untuk menghadiri peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika 18-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. 

Wajar dan sangat tidak salah jika memoles potret jalanan ibukota khususnya akses bandara demi kepentingan tamu negara. Hiasan umbul-umbul di sepanjang jalan itu mengesankan bahwa Jakarta khususnya pihak dari bandara Halim Perdanakusuma tersebut telah begitu matang mempersiapkan segala sesuatu untuk kedatangan tamu negara KAA tersebut. Mungkin kita dapat menyatukan interpretasi kita bahwa dengan adanya hiasan yang begitu semaraknya menuju bandara, para petinggi tamu negara tersebut akan memberikan kesan yang bagus tentang Jakarta. 

Sebagai warga Jakarta memang sangat senang jika orang-orang asing itu memberikan apresiasi yang begitu baik terhadap kota yang sebenarnya kejam dan tidak ramah ini. Para petinggi negara itu tidak tahu rupanya, bahwa Jakarta yang dilihatnya berhias dan bersolek untuk mempercantik dirinya hanya disiapkan untuk tamu negara tersebut. Seorang anak perawan yang tidak dirawat dan ditelantarkan ibu tirinya tiba-tiba didandani layaknya putri dan dipercantik dirinya ketika ayah kandungnya datang. Kesamaan itulah yang membuat tamu negara KAA seolah-olah seperti ayah kandung dari kota Jakarta. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Permisi, Pertalite Mau Datang

Permisi, Pertalite Mau Datang - Entah harus berapa kali rakyat Indonesia mendengar pembaruan-pembaruan dari pemerintah. Baik dari segi ekonomi, politik, bahkan kebijakan sono-sini pun sudah menjadi santapan tiap hari rakyat Indonesia. Kebijakan pemerintah terbaru ialah mengadakan bahan bakar yang seolah-olah baru didengar. Apa itu? Namanya ialah Pertalite. 

Pertalite hadir dengan kualitas yang katanya di atas premiun. Jika premium punya nilai oktan 88, maka si pendatang baru itu bernilai oktan 90. Nah, 90 dan 88 lebih bagus mana? Bagus 90. Tapi apakah benar nilai 90 itu menguntungkan? Sejauh ini belum ada penelitian yang mengatakan bahwa premium itu merusak lingkungan. Jangan suka mengarang bebas jika belum punya data. 

Timbul permasalahan apakah pertalite menguntungkan bagi rakyat Indonesia? Kisaran harga dari pertalite ini pun muncul. Ada yang menyebut Rp 8000/liter yang artinya harga tersebut di atas premium namun di bawah pertamax. Ini solusi alternatif pemerintah untuk menghilangkan premium dari tenggorokkan rakyat Indonesia. Benarkah demikian? Adakah kejanggalan dengan tiba-tiba datangnya tamu baru yang bernama pertalite tersebut? 

Mungkin ini cara pemerintah yang sebenarnya menaikkan harga premium tapi seolah-olah didatangkan tamu baru bernama pertalite. Ngapain mesti pakai pertalite kalau premium masih ada? Bagusin aja sekalian pakai pertamax yang jelas sudah terbukti memperbagus performa kendaraan bermotor Anda. Sekali lagi hati-hati dalam menyikapi kebijakan. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Lagi, Curhatan Ibu Rumah Tangga

Lagi, Curhatan Ibu Rumah Tangga - Namanya juga ibu rumah tangga, jadi ya curhatnya tentu sekitar apa yang dirasakan dengan masalah ke-dapurannya. Ibu saya, yang menurut pengakuan teman-teman saya, memiliki teknik memasak sangat tinggi. Mungkin kalau di lapangan hijau seperti Neymar kali ya? Entahlah. Terlepas dari itu semua, ternyata ibu saya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, curhat masalah kenaikan harga gas elpiji. Yah, mau bagaimana lagi, harga gas elpiji sekarang ini sudah naik kan? 

Dalam ocehannya yang hanya bisa saya dengar baik-baik, ibu rumah tangga pada umumnya pasti mengeluh dengan hal yang sama. Keluhan ibu rumah tangga biasanya seputar harga sembako yang naik, harga gas elpiji yang naik, dan kebutuhan pokok yang harganya juga naik. Maka timbul pertanyaan ibu saya “Kenapa harga-harga jadi begini ya? Piye to Jokowi?” Namanya juga ibu rumah tangga, belum tentu paham kondisi ekonomi dan politik negara. Tahunya, bahwa pemerintah secara nyata sudah menyusahkan rakyatnya. 

Harga gas elpiji naik juga merupakan salah satu contoh keluhan ibu rumah tangga kepada pemerintah. Ibu rumah tangga di seluruh Indonesia pun pasti juga mengeluh demikian. Mana janjinya membuat rakyat hidup enak? Janji tidak sesuai dengan fakta. Pokoknya tidak sesuai ya tidak sesuai. Begitu ngototnya ibu saya. Saya hanya diam saja ya karena tidak pernah merasakan berada di posisinya. 

Mungkin tulisan ini bisa menyadarkan pemerintah agar memperhatikan kondisi rumah tangga rakyat Indonesia. Bukan berarti harus memahami benar, paling tidak harus bisa mendengar keluhan-keluhan ibu-ibu yang seakan tidak berdaya menghadapi kebijakan yang dirasa sangat menyiksa ibu rumah tangga. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Akhir Dilema Ujian Nasional

Akhir Dilema Ujian Nasional - Menolak ujian nasional menurut saya ialah hal yang paling konyol. Lebih konyol lagi bila ujian nasional dijadikan patokan kelulusan. Menolak ujian nasional sama saja menolak proses pengukuran taraf perkembangan ilmu yang didapatkan siswa selama belajar di sekolah. Jika ujian nasional dijadikan patokan kelulusan, maka sungguh tidak manusiawi. Mengapa? Sekolah selama 6 tahun (SD), dan 3 tahun (SMP dan SMA) hanya ditentukan 3 hari? Ya tidak memungkinkan. 

Namun, kiranya masyarakat Indonesia patut berbangga dengan keputusan yang bijak bahwa ujian nasional bukan jadi patokan kelulusan. Sedikit melegakan bagi siswa-siswa yang malas belajar dan hanya mengharapkan curahan jawaban ujian dari temannya yang rajin belajar. Ujian nasional 2015 kini menjadi ujian yang menggembirakan bagi siswa. Ya, dengan nilai berapa pun akan tetap dipastikan lulus dari sekolah. Pertanyaan yang timbul, setelah lulus sekolah, misal SMA, akan dilanjutkan ke mana? 

Pilihan paling dominan biasanya setelah SMA ialah kuliah dan bekerja. Jika melanjutkan ke kedua hal tersebut dengan nilai ujian nasional yang ngepas apakah dapat diterima? Saya mendengar cerita dari adik kelas saya bahwa temannya ada yang lulus dari SMA dengan nilai ujian nasional matematikanya 1,xx (satu koma sekian). Anda pasti tidak yakin ujian nasional kok nilainya satu koma? Berkaca dari nilai tersebut apa mungkin ia bisa bekerja di tempat yang bonafit? Mungkinkah kuliah di universitas ternama? 

So, jalan akhirnya tidak ada kata tidak belajar untuk ujian nasional. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Odong-odong Dilarang Beroperasi

Odong-odong Dilarang Beroperasi -Mendengar kata odong-odong tentu melintas dibenak kita sebuah permainan anak yang dapat dikatakan cukup baru. Ya, memang benar. Dalam beberapa tahun terakhir ini, odong-odong menjadi salah satu alternatif hiburan anak-anak khususnya jika berada di sekitar komplek perumahan. Seiring perkembangan zaman, odong-odong ini pun mulai berkembang pula modifikasinya. Pada awalnya, odong-odong hanya berupa kendaraan yang digenjot oleh penarik odong-odong. Namun, akhir-akhir ini sudah ada modifikasi odong-odong yang menggunakan sepeda motor. 

Saya sendiri tidak mengetahui dari mana asal penyebutan odong-odong itu sendiri. Memang, jika odong-odong yang digenjot oleh penarik odong-odong biasanya hanya memfokuskan pada tunggangan anak-anak seperti permainan di supermarket pada umumnya yang berjalan maju mundur cantik. Nah, odong-odong yang menggunakan sepedar motor inilah yang paling banyak peminatnya. Kenapa? Modifikasi odong-odong menjadi sebuah kendaraan bak kereta dengan gerbong-gerbong kecil dibelakangnya. Sehingga, bukan hanya anak-anak saja yang menaikinya, ibu-ibu yang menyuapi anak-anaknya pun juga latah ingin merasakan kenikmatan odong-odong. 

Namun, tahukah Anda bahwa odong-odong dilarang beroperasi? Odong-odong di DKI Jakarta yang khususnya sepeda motor, dilarang beroperasi karena melanggar peraturan. Odong-odong sepeda motor seperti itu, kadangkala atau mungkin saja bisa iya, surat kendaraan dan pajak motornya pun hilang entah ke mana dan tidak dibayarkan.odong-odong sepeda motor itu dilarang.

Lebih parah lagi, motor yang dimodifikasi menjadi odong-odong pun tidak didaftarkan sebagai kendaraan modifikasi. Inilah yang membuat

Penarik odong-odong motor tentu merasa kesal jika lahan pencarian nafkahnya dihilangkan begitu saja. Jika dilihat dari sisi manusiawi memang benar seperti itu. Namun, selayaknya kita sebagai warga negara yang baik patuhilah peraturan yang sudah ada. Jika melakukan prosedur yang sesuai dan telah ditentukan, pasti penarik odong-odong motor ini bisa mencari nafkahnya kembali. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Razia Surat Kendaraan Bermotor di Sekolah

Razia Surat Kendaraan Bermotor di Sekolah - Sudah menjadi pemandangan umum ketika anak sekolah membawa kendaraan bermotornya ke sekolahnya tersebut. Anak-anak yang biasanya duduk di tingkat menengah atas membawa kendaraan bermotor baik motor maupun mobil. Saya cukup terkesan melihat berita di sore hari jika pihak kepolisian menggelar razia di lingkungan sekolah. Bukan tanpa alasan, razia surat kendaraan bermotor itu dilakukan untuk menertibkan siswa yang mengendarai motor tanpa surat kendaraan yang lengkap. Ini merupakan suatu terobosan yang sepatutnya patut kita apresiasi. 

Saya pribadi mendukung penuh dengan apa yang dilakukan kepolisian Bengkulu tersebut. Polisi Bengkulu tersebut tidak tanggung-tanggung melakukan razia kendaraan bermotor. Melakukan razia di depan pintu gerbang sekolah, saya kira memang cukup efektif. Sudah barang tentu banyak siswa-siswi yang tidak dapat menunjukkan surat-surat kendaraan bermotornya. Ini merupakan salah satu bentuk menekan angka kecelakaan di jalan raya. 

Bagaimana tanggapan Anda? Perlukah ada razia kendaraan bermotor untuk para siswa? Kiranya kalau melihat kehidupan anak-anak di zaman yang serba teknologi ini, ada benarnya juga melakukan razia di lingkungan sekolah. Anda tidak perlu mencari contoh jauh-jauh, coba Anda lihat di sekitar Anda. Banyak bukan anak-anak yang ‘kakinya sampai ke tanah ketika mengendarai motor, tetapi pemikirannya belum sampai’. Benar bukan? Atau jangan-jangan Anda yang mengizinkan anak Anda mengendarai motor ketika belum memiliki pemikiran yang matang? 

Saya tidak akan menyalahkan orang tua yang nekat memberikan izin kepada anaknya untuk mengendarai kendaraan bermotor. Paling tidak marilah kita berpikir bersama-sama, anak sekolah yang belum punya pemikiran matang (lazim kita sebut labil), belumlah pantas mengendarai kendaraan bermotor seorang diri. Apalagi tidak dibelaki surat-surat kendaraan bermotor. Jika sudah terjadi kecelakaan, siapa yang repot? ©Tedy Rizkha Heryansyah

Selipan Tawa dalam Bab Skripsi

Selipan Tawa dalam Bab Skripsi - Bukan hal yang tabu lagi bahwa skripsi adalah sesuatu yang menyita pikiran mahasiswa yang ingin lulus dari S1. Mulai mencari judul skripsi sampai menemui dosen pembimbing pun dilakukan setengah mati dan penuh perjuangan. Skripsi sendiri padahal tidak pernah meminta mahasiswanya untuk mengerjakan cepat-cepat. Kalau dipikir-pikir letak permasalahan skripsi itu bukan di skripsi, tapi faktor eksternal. Perlukah saya sebutkan satu per satu faktor eksternal itu? Anda yang mengalaminya tentu dapat memberikan jawaban Anda tersendiri. 

Saya termasuk mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi ketika tulisan ini dibuat (04/15). Siang itu, di sebuah masjid dekat kampus saya, sekadar melepas lelah saya memutuskan shalat dzuhur bersama kedua teman saya. Selang beberapa waktu kemudian kami bercanda seperti biasanya (bagi kami) bagi orang lain candaan kami terkesan tak masuk akal dan sedikit menyimpang dari logika manusia. Mungkin bisa Anda pikirkan sendiri bagaimana candaan kami. Saya melihat senyum kedua teman saya itu seperti berusaha melepaskan beban yang ada dalam pikirannya. 

Ada asumsi yang timbul bahwa tertawa dapat menghilangkan beban skripsi bagi mahasiswa yang menjalankannya. Bukan kebanyakan tertawa tentunya. Kebanyakan tertawa malah diindikasikan memiliki gangguan kejiwaan dalam diri Anda nantinya. Tertawa dalam skripsi mungkin dapat dijadikan suatu metode baru dalam menyegarkan pikiran yang sudah terendam gumpalan skripsi. 

Mungkin hanya selingan saja tertawa disela skripsi siang itu untuk melepas kepenatan. Hasilnya? Ya tulisan ini bisa dibaca untuk Anda dan mungkin saja kedua temanku yang aneh bin ajaib. ©Tedy Rizkha Heryansyah

‘Urakan’ Belum Tentu Urakan

‘Urakan’ Belum Tentu Urakan - Seorang pengajar yang baik ialah pengajar yang mengerti keinginan siswanya. Bukan tanpa alasan, keinginan siswa merupakan suatu titik krusial di mana sesuatu yang ingin diajarkan dapat diterima. Pengajar yang baik bukan hanya sebatas kebiasaan cap jari ketika jam delapan pagi dan jam empat sore. Jika itu merupakan indikator baik bagi pengajar, maka apa yang terjadi dengan para siswanya? Jawaban mudahnya ialah menjadi urakan. 

Urakan mungkin dimengerti di masyarakat kita sebagai hal yang tidak baik. Urakan identik dengan pemberontakan ide-ide atas pakem yang sudah ada. Pagar pemikiran tentang norma yang acapkali dilanggar, kadang kala itulah yang disebut dengan urakan. Pernahkah terbesit ketika urakan sudah memasuki pikiran para pelajar di negeri ini? Kalau kita memfokuskan diri pada anak-anak didik yang sedang mencari jati diri warna kehidupannya agar tidak abu-abu, mungkin di sanalah kita dapat menemukan hal-hal yang berhubungan erat dengan apa itu urakan. 

Saya sedikit terkejut ketika mendengar ungkapan seorang mahasiswi yang kali ini diberi kesempatan menuangkan teko-teko konsep pemikirannya kepada otak yang sering kali dianggap guru lain sebagai otak yang setengah busuk. Suasana dan kondisi kelas memang mendukung bagi anak di kelas itu untuk membangun pondasi-pondasi urakan dalam dirinya. Tapi apa kata mahasiswi tersebut? Kelas itu kelas yang aktif dan sebenarnya mau diajak bekerja sama. Mungkin sudah terlanjur mendapat stempel dari pejabat-pejabat sekolah tersebut, makanya semakin urakan-lah peserta didik. 

Tidak perlu bertanya siapa yang salah dan siapa yang benar. Baik guru, siswa, dan orang tua sekalipun kiranya sudah melakukan semuanya dengan sebaik mungkin. Setidaknya sebelum Anda menentukan apakah dia atau siapa pun itu urakan, tengoklah ke dalam diri Anda. Siapa tahu malah Anda merupakan seseorang yang urakan itu sendiri. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Harga Bensin Naik Bikin Kepala Pusing

Harga Bensin Naik Bikin Kepala Pusing - Jalan raya yang dilalui Ratno -bukan nama sebenarnya- belum kering benar dari guyuran hujan. Hujan yang melanda Jakarta selama hampir 2 jam itu telah membuat berbagai kubangan-kubangan kecil di sekitarnya. Ratno bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah perusahaan biro perjalanan. Ia telah menekuni pekerjaannya selama kurang lebih hampir 3 tahun ini. Penghasilannya pun menurut Ratno bisa dibilang cukup bisa dibilang kurang. Bagi Ratnp asal bisa menabung dan makan untuk anak-anaknya, itu sudah lebih dari cukup. 

Ratno sempat kaget dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga premium secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya. Ratno dan beberapa karyawan swasta lainnya memang merasakan dampak yang cukup terasa akan kenaikan harga bensin yang terjadi. Bukan tanpa alasan, bensin memberi dampak kepada hal lain terutama sembako. Kenaikan harga bensin tentu memiliki andil kepada harga sembako. Inilah yang ditakuti Ratno. Istrinya kadang hanya mengeluh mengapa bensin terus naik tetapi gaji tidak kunjung naik. Ratno yang mendengar ocehan istrinya hanya bisa bungkam seribu bahasa. 

Sebenarnya, ada niatan Ratno ingin membuka usaha sampingan sebagai penjual pulsa atau pedagang pakaian. Tetapi, seiring kenaikan harga bensin yang saat ini premium tidak disubsidi lagi, keinginan tersebut diselimuti kekhawatiran. Ratna masih dibilang beruntung karena ia memiliki anak yang sudah bekerja membantu perekonomian keluarganya. Namun, bagaimana orang-orang yang tidak seberuntung Ratno atas kenaikan harga BBM ini? 

Semoga saja pemerintah bisa sadar akan janjinya dulu yang sangat “merakyat”. ©Tedy Rizkha Heryansyah

PNS atau Wiraswasta yang Lebih Menjanjikan

PNS atau Wiraswasta yang Lebih Menjanjikan - Bicara tentang ekonomi memang tidak ada habisnya. Baik dari segi cara mencari, cara mengelola, dan cara menghabiskannya pun mungkin sudah diketahui Anda. Pekerjaan PNS (Pegawai Negeri Sipil) masih menjadi magnet kuat untuk rakyat Indonesia. Namun, lowongan PNS untuk tahun 2015 ditiadakan untuk di berbagai kementrian yang ada di Indonesia. Pekerjaan PNS memang memiliki keunggulan gaji pensiun di hari tua nanti. 

Lowongan PNS tidak menjadi magnet bagi Ujang –bukan nama sebenarnya- yang lebih tertarik bekerja sebagai wiraswasta di sebuah perusahaan di Jakarta. Secara finansial jika dibandingkan dengan PNS, gaji yang diterima Ujang memang tidak jauh berbeda, hanya saja ketika Ujang nanti pensiun ia tidak akan mendapat gaji setiap bulannya. Ujang yang paham akan kondisi tersebut langsung membuka pikirannya untuk mengelola uang yang telah ia dapat. 

Uang yang ia dapat dari seorang wiraswasta ia kumpulkan dan ia kembangkan menjadi sebuah bisnis. Ujang memiliki beberapa tabungan deposito, tanah, rumah kontrakan, dan juga sedang merintis usaha toko agen yang cukup besar untuk memutar uang yang dimilikinya. Dari sini, kita dapat berhitung secara matematis bahwa penghasilan Ujang sebagai wiraswasta tidak kalah dengan pekerja PNS. Selain itu, di hari tua nanti Ujang juga dipastikan tidak akan sengsara dengan ‘tabungan-tabungan’ yang beraneka ragam. 

Baik PNS atau pegawai swasta pun semua dapat mengatur kehidupan ekonominya masing-masing. Kembali kepada kemampuan dan keinginan memanajemen keuangan yang ada. gaya hidup hemat dan tidak hedonis, kiranya salah satu kiat dasar yang wajib dimiliki semua orang yang berprofesi sebagai apa pun untuk menjamin masa tuanya kelak. Terima kasih. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Lulus Kuliah Sebaiknya Lakukan Ini

Lulus Kuliah Sebaiknya Lakukan Ini. Pengangguran sebenarnya sudah menjadi masalah klasik dalam lika-liku kehidupan masyarakat Indonesia. Keterbatasan lahan pekerjaan untuk tenanga kerja yang setiap harinya bertambah, membuat peluang bekerja untuk lulusan yang baru sungguhlah sangat mengerikan. Kebanyakan perusahaan mencari orang yang sudah memiliki pengalaman dibanding para fresh graduate yang notabene belum memiliki pengalaman. Inilah yang membuat lulusan baru, baik tingkat SMA sederajat maupun tingkat universitas banyak yang tidak bekerja. 

Sebenarnya tidak ada yang salah mencari pekerjaan sambilan sembari sekolah atau kuliah. Inilah yang dilakukan Bram –bukan nama sebenarnya- ketika masih kuliah sudah bekerja. Memang harus pintar-pintar membagi waktu antara bekerja dengan kuliah agar lulus tepat waktu. Lulus kuliah tentu diimpikan semua mahasiswa. Namun, pertanyaan selanjutnya muncul, setelah ini bekerja di mana? Bram untungnya memiliki beberapa relasi yang dulu pernah ia kenal karena segala macam pekerjaan pernah ia jalani walaupun tidak ada hitungan tahunan. 

Sebaiknya setelah lulus kuliah yang dilakukan ialah bekerja. Tapi, bagi yang ingin menikah atau melanjutkan S2 silakan jika sudah memiliki dana. Lebih berasa dengan dana sendiri loh ya. Masa iya SD, SMP, SMA, sampai S1 dibiayai orang tua? Apalagi lulus kuliah langsung menikah, uangnya memang sudah terkumpul? Kalau sudah ya syukur dilanjutkan saja. Pintarnya Bram ialah, ketika sebelum ia diwisuda, ia telah menaruh beberapa lamaran kerja di beberapa perusahaan dengan ijazah SMA-nya. 

Tidak salah apa yang dilakukan Bram bisa dijadikan contoh. Paling tidak untuk mendappatkan pengalaman terlebih dulu untuk fresh graduate, saya juga fresh graduate nantinya. Berpikir ke depan dan jangan takut dengan yang namanya resiko. Terima kasih. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Kerja Sampingan untuk Mahasiswa

Kerja Sampingan untuk Mahasiswa. Sore itu Santi –bukan nama sebenarnya- dengan begitu semangat menjalani aktivitasnya sebagai mahasiswi di sebuah universitas di Jakarta. Santi yang memiliki kecantikan alami, kulitnya yang bersih ditopang dengan bentuk tubuh ideal seorang wanita, tak jarang banyak mata lelaki yang melihatnya bahkan tidak jarang dengan birahi sekalipun. Santi tidak merasa risih dengan perlakuan yang diterimanya. ia menyadari anugrah yang diberikan Tuhan akan kesempurnaan fisiknya. 

Ada satu hal yang mungkin tidak pernah terlintas dipikiran orang banyak bahwa Santi adalah seorang pedagang dan wanita pebisnis. Ia menjalani bisnis sebagai penjual jilbab di kampusnya hingga sebagai pedagang pulsa kepada teman-temannya. Dagangannya cukup laris baik jilbab maupun pulsa. Ia memasarkannya berupa katalog-katalog jilbab kepada teman-temannya. Jika ada pesanan ia mengambil di rumah atau di gudang penjualannya. 

Sebuah contoh nyata yang ada di sekitar kita. Kekreatifan mahasiswa mencari uang memang banyak caranya. Mungkin di kampus Anda tidak jarang mahasiswa yang menjajakan dagangan pribadinya sembari kuliah. Berbagai alasan diutarakan ketika mengapa kuliah sambil berdagang. Salah satunya ialah ingin menambah uang jajan yang kadang pemberian dari orang tua tidak cukup. 

Banyak kerja sampingan untuk mahasiswa yang cocok untuk Anda geluti selaku mahasiswa. Pekerjaan mahasiswa yang sejatinya harus fokus pada pelajaran, jangan sampai terbengkalai karena pekerjaan lain, Bisnis pulsa, dagang jilbab, menjadi penulis lepas, hingga penulis blog pun merupakan pekerjaan sampingan mahasiswa yang santai dan tidak akan menyita waktu Anda. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Cara Mencari Judul Skripsi

Cara Mencari Judul Skripsi. Ketika membicarakan skripsi, maka yang pertama kali akan dicari ialah judul. Apakah itu hal yang salah? Tentu tidak. Sudah banyak yang mengalami hal seperti itu. Sebuah judul merupakan pijakan pertama untuk menyusun skripsi. Judul merupakan bahan wajib dalam mengolah skripsi agar menjadi lebih gurih dan mantap. Terlebih lagi sebelum skripsi dimulai, judul harus dipresentasikan dalam sebuah sidang proposal skripsi. 

Inilah yang dialami Andi –bukan nama sebenarnya- seorang mahasiswa tingkat akhir yang sudah menghabiskan lima tahun untuk menimba ilmu di kampus tercintanya. Ia sore itu hanya bisa duduk terdiam ketika mata kuliah proposal skripsi akan dimulai. Andi belum memiliki judul dalam benaknya yang akan diajukan kepada dosen mata kuliah tersebut. Entah apa yang ada dalam pikiran Andi. Jelasnya, Andi hanya bisa bingung dan menyesali mengapa tidak memikirkan judul yang akan ia teliti sejak awal-awal kuliah. 

Memang benar jika mencari judul skripsi yang akan dipresentasikan kepada dosen harus dipilih matang-matang. Mencari judul skripsi tidak bisa dengan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam) seperti mata kuliah lainnya. Ketika Anda ingin mencari judul skripsi yang baik ialah tentukan objek yang akan diteliti kemudian cari masalah dalam objek Anda. Ada sebuah lelucon, jika selama ini kita berusaha menyelesaikan masalah, lain halnya dengan skripsi yakni mencari masalah. 

Cara mencari masalah untuk judul skripsi tidak bisa dengan begitu saja. Anda harus mempertimbangkan waktu mata kuliah sidang proposal skripsi. Jika mata kuliah tersebut ada di semester 6, paling tidak Anda sudah mulai mencari-cari sejak satu tahun sebelumnya. Terima kasih semoga bermanfaat. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Antibiotik Alami Kesehatan Tubuh

Antibiotik Alami Kesehatan Tubuh. Musim pancaroba merupakan musim yang cukup ditakuti orang-orang. Bagaimana tidak? Jika pagi hari udara terasa sejuk sekali di badan. Menginjak siang hari, panas yang begitu terik membuat kepala pusing bukan kepalang. Belum sampai di situ, ketika menjelang malam, mendung mulai rapat dan hujan deras mengguyur. Badan menjadi menggigil bukan kepalang. Di saat inilah kondisi tubuh dipaksa untuk berjuang habis-habisan menyesuaikan dengan keadaan suhu sekitar. 

Lelaki muda itu bernama Arif –bukan nama sebenarnya- yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor alat kesehatan rumah sakit. Rumahnya yang berada di timur Jakarta harus pulang pergi ke daerah selatan Jakarta tempatnya bekerja. Siang terik ia kepanasan bukan kepalang. Ketika pulang dari tempat kerjanya, tidak jarang ia kehujanan hingga jas hujan yang ia kenakan pun tak sanggup membendung laju air yang begitu deras.

Tibalah suatu saat, Arif mengalami BaPilDang (Batuk pilek radang).

Arif sempat ingin mengonsumsi antibiotik yang bisa ia dapatkan di apotik. Namun, setelah dikonsultasikan dengan dokter yang dulu pernah merawatnya ketika sakit ternyata ada antibiotik alami untuk BaPilDang. Antibiotik alami itu tidak lain merupakan makanan yang mudah didapatkan dan rasanya tentu enak. Antibiotik murah yang alami tersebut ialah sayur bening bayam dan sup ayam. Sayur bening bayam dan sup ayam sebenarnya hanya salah satu dari sekian banyak makanan yang sehat dan dapat membantu mengembalikan metabolisme tubuh yang berkurang. 

Semoga saja apa yang dialami Arif dapat dijadikan sebuah informasi penting bagi Anda yang ingin mencari antiobiotik alami untuk menjaga kesehatan tubuh. Antibiotik alami ini tentunya tanpa efek samping. Mungkin akibatnya hanyalah Anda akan ketagihan akan antibiotik alami tersebut. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Keluhan Pelayanan Kesehatan Indonesia

Keluhan Pelayanan Kesehatan Indonesia -Mungkin bagi beberapa orang kaya yang notabene memiliki asuransi kesehatan bermerek internasional, masalah pembiayaan dan birokrasi pencairan dananya pun tidak akan jadi masalah. Tidak seperti jaminan kesehatan yang ada di Indonesia. Warga negara Indonesia tentu sudah paham seluk-beluk BPJS Kesehatan. Jaminan kesehatan untuk warga negara Indonesia ini semakin memudahkan orang-orang baik dari kalangan bawah, menengah, hingga kalangan atas pun tanpa mengeluarkan biaya untuk berobat. 

Namun, hal itu semua tidak membahagiakan untuk Mak Aris –bukan nama sebenarnya- yang mengeluh atas pelayanan BPJS. Siang itu cukup terik ketika Mak Aris ingin berobat ke Puskesmas di sebuah kelurahan di Jakarta Timur. Mak Aris mengeluh setelah adanya pelayanan BPJS ini, pelayanan kesehatan di Puskesmas semakin semrawut dengan banyaknya orang yang sakit. Mak Aris pun harus rela mengantri begitu lama di Puskesmas. Memang, pengobatan tidak dipungut biaya sepeser pun. Tetapi, akibatnya ialah membludaknya pasien sakit. Bisa dibilang “sakit kok rombongan?” 

Tidak hanya Mak Aris yang mengalami seperti itu. Ibu Parmi –bukan nama sebenarnya- juga mendapati hal yang sama. Bedanya, Parmi mengalami hal ini di sebuah rumah sakit di Jakarta Timur. Tiap bulan, Parmi harus mengecek kesehatannya di tiga poliklinik berbeda dalam satu rumah sakit. Tiap tiga hari itu pula, Parmi harus berdesakkan dengan pasien yang memanfaatkan pelayanan BPJS. 

Itulah sekelumit cerita pengalaman dari beberapa orang yang menceritakan pelayanan kesehatan di Indonesia. Pelayanan menggunakan layanan BPJS memang gratis. Namun, dampaknya sangat terlihat ketika banyak orang yang tiba-tiba ikut-ikutan sakit. Tidak heran jika banyak berita yang beredar bahwa BPJS bangkrut karena menangani sekian juta penduduk Indonesia yang mengaku sakit. ©Tedy Rizkha Heryansyah

LCD Netbook Toshiba Pecah

LCD Netbook Toshiba Pecah - Apes bukan kepalang apa yang dialami oleh Nanda –bukan nama sebenarnya- siang tadi. Setelah ia mendatangi sebuah perpustakaan di Jakarta, ia mengambil tas yang dia titipkan di lantai dasar. Bersama kedua temannya, Nanda turun ke lantai dasar untuk menyerahkan nomor penitipan tersebut. Nanda membawa netbook kesayangannya, Toshiba NB350 yang telah menemaninya selama lima tahun ia bawa untuk dimasukkan ke dalam tas. 

Kejadian buruk terjadi di sini. Saat Nanda ingin membuka tas yang sudah diambilnya, pegangan terhadap netbook Toshiba NB350 ia terlepas. Apa yang terjadi? Netbook Toshiba NB350 yang ia pegang jatuh. Sontak langsung Nanda ambil, secara fisik dari luar memang tidak terlihat cacat. Setelah keluar dari perpustakaan itu, Nanda mengecek apa netbook kesayangannya itu mati? LCD nebook Toshiba NB350 pecah. Mau tak mau ia harus ganti LCD netbook Toshiba.

Ternyata hidup. Namun, sepertempat

Sore harinya, Nanda membawa netbook-nya ke sebuah pusat elektronik di Jakarta. Ia mengganti LCD netbook Toshiba NB350. Semula harga LCD netbook Toshiba NB350 yang ditawarkan ialah Rp. 700.000,- Namun, karena toko elektronik tersebut langganan Nanda, maka Nanda mendapat diskon Rp. 50.000,- Lumayan diskon 50 ribu bisa buat beli bakso. Setelah diganti, LCD netbook Toshiba NB350 milik Nanda, kembali seperti biasa. 

Demikian cerita Nanda yang beli LCD netbook Toshiba NB350. Harga harga LCD netbook Toshiba NB350 ialah Rp. 700.000,- yang berada di pasaran. Semoga cerita Nanda ini, bermanfaat untuk Anda yang membacanya. Terima kasih. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Tinta Printer Canon Macet Ini Solusinya

Tinta Printer Canon Macet Ini Solusinya - Sore itu Fajar –bukan nama sebenarnya- sedang asyik-asyiknya mencari tugas sekolahnya di internet. Ia mendapat tugas mencari biografi tokoh idolanya, Wayne Rooney. Ia memang sangat menyukai Manchester United. Tidak salah jika tokoh idolanya pun tidak jauh-jauh seputar pemain MU tersebut. Setelah hampir 2 jam ia berselancar di dunia maya. Ia mengunduh biografi Rooney tersebut ke dalam Microsoft Word untuk mencetaknya. 

Tanpa ragu dan khawatir, ia langsung saja mencetak biografi yang dicarinya tadi. Aneh, printer yang ia pakai menyala dan berhasil mencetak biografi, tapi kenapa tulisannya tidak tercetak? Ia melakukan proses cleaning printer dan deep cleaning printer pada printernya, Canon IP1300. Tetap saja tidak berhasil, padahal printernya sudah diisi ulang tintanya pakai tinta suntik. Maklum, printernya sudah lawas dan tidak mau dipakaikan infus segala seperti orang sakit. Akhirnya ia melakukan trik sebagai berikut:

1. Buka printer dan ambil tabung tinta (cartridge)

2. Buka tutup tabung tinta menggunakan obeng/ pisau sehingga tutupnya terlepas dari badan tabung tinta

3. Ambil busa dari tabung tinta dan lihat apa yang terjadi pada dirimu, eh salah apa yang terjadi pada busa tersebut.

4. Biasanya kalau sudah proses cleaning tidak bisa, berarti tinta di busa mengendap.

5. Kalau tinta mengendap, rendam dengan air hangat sampai tinta di busa luntur dan busa menjadi putih kembali

6. Pasang busa pada tempatnya dan tutup tabung tinta

7. Pasang ke printernya lagi

8. Selesai. Coba buat print sekali atau di cleaning dulu. Kalau tetap gagal, silakan beli tabung tinta baru atau ganti printernya. Gampang bukan? 

Solusi tinta printer canon yang macet mungkin bermanfaat bagi Anda yang punya printer canon. Anda yang punya printer selain canon, maaf belum bisa saya ulas di sini. Semoga tips ini bisa membantu Anda mengatasi tinta printer yang macet. Terima kasih. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Mari Memburu Dosen

Mari Memburu Dosen. Penting yang harus diingat adalah, bahwa dosen juga manusia. Tapi, dosen juga bukan artis atau bahkan binatang buruan. Berburu dosen sering dilakukan mahasiswa yang butuh dengan mereka. Biasanya, dosen diburu ketika ada sesuatu hal yang sangat penting atau mendadak. Mungkin beberapa hal berikut mewakili kebutuhan Anda memburu dosen:

1. Saat mata kuliah yang semestinya jadwalnya si dosen, ternyata dosen tidak ada di tempat.

2. Meminta tanda tangan dosen yang bersangkutan. Apa pun keperluan Anda.

3. Bimbingan. Baik sidang proposal skripsi atau pun sudah skripsi 

Kadang dan tidak jarang dosen yang bersangkutan memiliki alasan yang membuat mahasiswa tidak berkutik. Ada rapat, ada acara, sedang di luar kota, sakit, sedang penelitian, dan berbagai alasan lain. Sebagai mahasiswa, mungkin Anda kesal ketika tidak bisa menemui dosen yang Anda cari. Tapi, mencoba berpikir manusiawi bahwa dosen memiliki kepentingan lain. Bukan hanya mengurusi Anda saja. Benar bukan? 

Saya bersifat netral saja dalam tulisan ini. Memang kepentingan mahasiswa yang ingin menemui dosen merupakan suatu haknya. Namun, jangan lupa kita lihat bahwa kepentingan dosen tidak hanya mengurusi mahasiswanya saja. Jika alasan dosen tepat untuk tidak menemui mahasiswanya, okelah tidak apa-apa. Tanpa alasan yang jelas itu yang membuat mahasiswa kesal. 

Semoga Anda lebih pintar dan hati-hati dalam memburu dosen. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Skripsi Menjadi Skripsweet atau Skripshit

Skripsi Menjadi Skripsweet atau Skripshit - Apa yang dipikirkan seorang mahasiswa tingkat akhir setingkat S1? Pacaran? Mungkin ada beberapa. Cari kerja? Ini lebih banyak kemungkinannya. Nongkrong-nongkrong? Kemungkinannya lebih banyak dibanding cari kerja. Tapi, yang jelas pasti akan membuat tugas akhir sebagai persyaratan kelulusan. Apa itu? Jawabannya adalah skripsi. Jeng…jeng…jeng…jeng…. 

Cara menyusun skripsi memang tidak mudah bagi beberapa mahasiswa. Ya, dengan sistematika penulisan skripsi yang tidak mudah, banyak mahasiswa yang putus semangat di tengah jalan. Biasanya, setelah melalui sidang proposal skripsi, ada yang bisa lanjut menyusun skripsi, mengganti teori skripsi, bahkan mengganti judul skripsi. Para mahasiswa biasanya saling bertukar pikiran dengan teman satu angkatan, kakak kelas, bahkan para dosen yang mengajar mata kuliah. 

Pentingnya mengkonsultasikan skripsi sudah mutlak diperlukan. Skripsi bukan karangan bebas yang bisa ditulis semaunya seperti tulisan yang Anda baca ini. Skripsi memerlukan langkah-langkah tertentu dalam penulisannya. Berangkat dari hal tersebut, skripsi mutlak diperlukan dosen pembimbing yang sudah memiliki pengalaman dengan skripsi. Hal itu berlaku juga untuk tesis dan disertasi loh. 

Jika dilihat pada akhirnya, skripsi ini membuahkan hasil yang manis, yakni wisuda. Siapa yang tidak senang jika diwisuda? Setelah itu kan bisa merencanakan hal-hal berikutnya. Kerja, nikah, mencopet, atau bahkan berniat menjadi pengangguran pun tidak ada yang melarang. Penyusunan skripsi memang membutuhkan waktu. Jika malas menyusun skripsi ya tentu Anda bisa menebaknya akan menjadi seperti apa? ©Tedy Rizkha Heryansyah

Jilbab untuk Polisi Wanita

Jilbab untuk Polisi Wanita - Tidak dapat dipungkiri bahwa prestasi yang diukir Santi -bukan nama sebenarnya- sungguh luar biasa. Ia merupakan mahasiswi sebuah universitas di Jakarta yang memiliki prestasi yang mungkin bagi beberapa orang sulit untuk melakukannya. Hari itu menjadi hari kebahagiaan Santi. Bagaimana tidak? Ia mendapat juara pertama dalam piala rektorat universitas cabang bulutangkis. Usut punya usut, nilai akademik Santi pun sungguh memuaskan dengan IPK di atas 3.5 

Cita-cita Santi ingin menjadi polisi wanita. Ia sudah mendaftar polisi wanita di SMA dahulu namun gagal karena kendalanya ia merupakan wanita berjilbab. Tidak berhenti sampai di situ, keinginan mendaftar polisi wanita kini tetap menjadi fokusnya setelah lulus kuliah. Pembukaan pendaftaran polisi tetap ia nantikan ketika lulus nanti. Hanya saja, kembali lagi masalah jilbab yang ia kenakan apakah akan berujung sama dengan waktu yang lalu? 

Beruntung, kini jilbab untuk polisi wanita sudah diberikan aturan resmi oleh kepolisian Republik Indonesia. Jilbab untuk polisi wanita ini merupakan salah satu bentuk perwujudan kepolisian Republik Indonesia dalam menyampaikan aspirasi para anggota kepolisian, khususnya para polisi wanita. Bagi para wanita yang seperti Santi, ingin menjadi anggota polisi kini jilbab tidak menjadi halangan bagi mereka yang mau ikut dalam institusi kepolisian. 

Semoga saja, setelah ini ada institusi-institusi lain mungkin TNI, yang memperbolehkan anggotanya memakai jilbab. Dengan begitu, para anggota polisi wanita mendapatkan dua kebaikan sekaligus. Kebaikan dalam bekerja untuk menjemput rezeki dan kebaikan melaksanakan perintah Allah SWT. Semoga bermanfaat dan terima kasih. ©Tedy Rizkha Heryansyah