Minggu, 24 Mei 2015

Akhir Dilema Ujian Nasional

Akhir Dilema Ujian Nasional - Menolak ujian nasional menurut saya ialah hal yang paling konyol. Lebih konyol lagi bila ujian nasional dijadikan patokan kelulusan. Menolak ujian nasional sama saja menolak proses pengukuran taraf perkembangan ilmu yang didapatkan siswa selama belajar di sekolah. Jika ujian nasional dijadikan patokan kelulusan, maka sungguh tidak manusiawi. Mengapa? Sekolah selama 6 tahun (SD), dan 3 tahun (SMP dan SMA) hanya ditentukan 3 hari? Ya tidak memungkinkan. 

Namun, kiranya masyarakat Indonesia patut berbangga dengan keputusan yang bijak bahwa ujian nasional bukan jadi patokan kelulusan. Sedikit melegakan bagi siswa-siswa yang malas belajar dan hanya mengharapkan curahan jawaban ujian dari temannya yang rajin belajar. Ujian nasional 2015 kini menjadi ujian yang menggembirakan bagi siswa. Ya, dengan nilai berapa pun akan tetap dipastikan lulus dari sekolah. Pertanyaan yang timbul, setelah lulus sekolah, misal SMA, akan dilanjutkan ke mana? 
ujian nasional, soal un bocor, bocoran soal un

Pilihan paling dominan biasanya setelah SMA ialah kuliah dan bekerja. Jika melanjutkan ke kedua hal tersebut dengan nilai ujian nasional yang ngepas apakah dapat diterima? Saya mendengar cerita dari adik kelas saya bahwa temannya ada yang lulus dari SMA dengan nilai ujian nasional matematikanya 1,xx (satu koma sekian). Anda pasti tidak yakin ujian nasional kok nilainya satu koma? Berkaca dari nilai tersebut apa mungkin ia bisa bekerja di tempat yang bonafit? Mungkinkah kuliah di universitas ternama? 

So, jalan akhirnya tidak ada kata tidak belajar untuk ujian nasional. ©Tedy Rizkha Heryansyah

Artikel Menarik Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik ialah pembaca yang selalu memberikan komentar dalam bentuk kritik dan saran untuk kebaikan blog ini

- See more at: http://www.tutorial89.com/2014/08/cara-mudah-membuat-tombol-share-di.html#sthash.r4zgr2Dy.dpuf