Kamis, 31 Desember 2015

Menjemput Kenangan di Reuni Sowintanan 2015



Judulnya memang tidak lazim dari beberapa artikel yang sudah aku buat sebelumnya. Memang khusus kali ini, aku peruntukkan bagi perjalanan pulang kampungku ke Jawa Timur. Bertepatan dengan libur panjang Natal dan tahun baru di penghujung 2015, aku dan keluargaku pulang. Ya, benar, pulang menjemput secercah kenangan untuk sekadar menuangkan air mata yang sudah lama kering. Kebahagiaan bukan tanpa alasan. Masalahnya, kepulanganku kali ini bertepatan dengan acara reuni keluarga besar Sowintanan. Bagi seorang Blogger sepertiku ini tentu tidak akan menuliskan sebuah tulisan yang tidak ada manfaat bagi orang lain. Oleh karenanya, tulisan ini pun sekiranya dapat memberikan manfaat bagi orang yang akan membacanya nanti.

Oke, tanpa perlu berlama-lama aku akan berusaha menjabarkan perjalanan menjemput air mata yang sudah lama tidak menetes. Entah ada alasan atau ajian apa yang sedang menggelayuti setiap jari yang aku hntak untuk beradu dengan keyboard di laptopku ini sehingga tulisan bisa begitu saja mengalir dengan derasnya. Ada benarnya jika orang berkata bahwa di kampung halaman itu hanya untuk mengenang. Ya, mengenang. Mengenang segala keindahan, tawa, canda, suka, cita, bahkan kesedihan. Perjalananku memang tidak lama, hanya 4 hari dan bagiku sangat jauh dari rasa puas. Mengapa? Di kampung halamaku, Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini banyak sekali rumah Pakde dan Bude yang memang harus aku inapkan rumahnya. Maklum saja ayahku punya 11 saudara dan ibuku punya 5 saudara. Praktis membuat satu dan lainnya menginginkan aku untuk sekadar minum teh.

Anehnya, ketika aku pulang ke kampung halamanku ini yang dicari ialah kakak kandungku. Namanya Ludy namun punya panggilan akrab Cilud. Berbeda dengan aku yang namanya Tedy kemudian terkenal di kalangan saudara dengan sebutan nama Ryan (so what? namanya pasaran banget). Terlepas dari itu, Pakde dan Bude memang sudah sangat rindu kepada kakakku. Ya, ia terkenal dengan sifat pendiam dan susah untuk berkenalan dengan orang yang baru dikenalnya. Mungkin, sifat itu yang disenangi dengan Pakde dan Bude aku. Sangat berbeda dengan sifatku yang bisa kalian tafsirkan sendiri dalam tulisan ini nanti.

Hari pertama, Kamis 24 Desember 2015
Kamis ini bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan kami sekeluarga memutuskan untuk berangkat ke kampung halaman. Kami menjatuhkan pilihan pada kereta api Gumarang. Kamu bisa bayangkan bagaimana padatnya stasiun ketika musim liburan tiba. Tidak perlu aku gambarkan dalam tulisan ini. Jelasnya, kemampuan fisik mutlak dibutuhkan untuk berjejal mengantre masuk ke dalam peron stasiun. Perjalanan di dalam kereta pun layaknya orang-orang yang sudah banyak menceritakan pengalamannya di blog atau pun di media sosial lainnya. Hanya ada satu momen di mana ayahku terancam untuk diturunkan dari kereta (alhamdulillah). Lho kenapa malah bersyukur? Jelas lah, kan di kereta itu dilarang untuk mengunyah rokok (menghisap masih dalam batas wajar), lah ini nekat tetap melanggar peraturan itu. Jadilah sudah ayahku ditegur oleh petugas dan diancam akan diturunkan paksa di stasiun terdekat. (horeee kapok kon ndaki udud).

Hari kedua, Jumat 25 Desember 2015
Berapa lama perjalanan dari Jakarta ke Rowokangkung, Lumajang? Jawabannya jangan pakai indikator waktu, tapi menggunakan indikator jadwal shalat. Jika menggunakan kereta seperti kami, jawabannya simpel yakni dari azan Ashar ketemu azan Zuhur. Sebentar bukan? (inget dari Ashar ke Zuhur bukan dari Zuhur ke Ashar). Kereta Gumarang itu hanya sampai di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Apakah sudah dekat menuju Lumajang? Oh tentu tidak. Masih ada 4 jam perjalanan lagi menuju Lumajang. (hanya orang sakti yang bilang Lumajang itu dekat dari Surabaya). Kami samapi di Surabaya jam 4 pagi dan melanjutkan ke Lumajang menggunakan travel. Kami sempat mampir sarapan di daerah Nguling, Kabupaten Probolinggo, sebelum akhirnya sampai di tempat reuni jam 9 pagi. Kami disambut oleh tuan rumah yakni Pakde Wajib dan Bude Sri. Ini memang biasa terjadi, aku bertemu dengan keponakanku, Bayu yang sekarang sudah kelas 3 SMK dan Nabil yang duduk di kelas 5 SD. Keduanya tidak banyak berubah baik dari sifatnya lebih-lebih. Tak lama berselang setelah shalat Jumat, aku bertemu dengan kakak sepupuku, Chandra Wahyu, seorang perawat yang sedang menempuh studi D3-nya di akademi keperawatan. Sorenya aku menyempatkan untuk berkeliling kampung halaman. Kebetulan ayah dan ibuku merupakan orang dari kecamatan yang sama. Jadi, tidak terlalu jauh untuk berkunjung dari satu rumah ke rumah lain. Bertemu dengan Neza, Angwin, Mas Toni, Mbak Nimas, Dina, Fajar, Icha, dan Intan. Semuanya membuatku rindu dan aku tetap berusaha menjaga air mata agar tetap hangat di pelabuhannya. Sore itu hujan turun dengan derasnya, mungkin pertanda bahwa berkah reuni yang akan diadakan Sabtu dan Minggu dijawab oleh Tuhan penguasa alam. Hingga malamnya pun, aku bersama Bayu dan Mas Nanang juga Mbak Kris mengantar Mbak Candra untuk dinas di RSUD Lumajang. Setelah mengantar, kami mampir ke pasar untuk membeli kebutuhan yang akan digunakan untuk reuni esoknya. Lamanya bukan main, aku berusaha menahan lapar dan dahaga sebelum akhirnya kami pulang dan mengakhiri perjalanan hari ini dengan mata tertutup.

Hari ketiga, Sabtu 26 Desember 2015
Hari ketiga ini merupakan hari pertama reuni dengan agenda pengajian dan menghadiahkan doa bagi para leluhur kami. Sebelumnya, aku dan keluargaku (ayah dan ibu) berangkat ke pusat kota untuk mencari oleh-oleh. Wah, bukan main letihnya, mulai dari keripik pisang, suwar suwir, brem, hingga VCD lagu banyuwangian dan dangdut koplo menjadi hadiah kami. Kami berangkat dari pagi hingga siang hari mencari oleh-oleh untuk diberikan pada kerabat di Jakarta. Pulangnya kami menjemput saudara Mas Nanang dari Tulungagung yakni ibu dari Mas Nanang dan keponakannya, Sukma. Beruntung aku termasuk orang yang berani dan tidak tahu malu. Meski baru pertama kali bertemu dengan ibu dari Mas Nanang dan Sukma, aku berani untuk langsung membuka pembicaraan. Diketahui bahwa Sukma duduk di kelas 11 SMA di Tulungagung. Maklum, aku termasuk orang yang tidak senang dengan kesepian suasanan, lebih baik menegur orang dahulu dibanding diem-diem kemudian mencret di celana (kan bau jadinya). Banyak yang kami ceritakan di dalam mobil. Sorenya, aku kembali menjemput Mbak Candra yang sudah selesai berdinas di RSUD dan melanjutkan perbelanjaan ke pasar. Jujur saja, aku tidak ikut pengajian di rumah yang ketempatan reuni ya karena membantu Mbak Kris berbelanja ke pasar dan juga menjemput salah satu tamu reuni dari Cileungsi. Nah, ini nih yang agak aneh. Selama perjalanan, Mbak Candra melarangku untuk pulang. Ia berpikir bahwa aku terlalu singkat berada di Lumajang sedangkan rasa rindu tidak terbendung. Ya mau bagaimana lagi, di Jakarta aku punya kewajiban mencari nafkah hehehe. Kami sampai rumah dan langsung beristirahat. Ini yang menarik, aku bertukar pengalaman dengan Mbak Kris, seorang guru Bahasa Indonesia yang sudah bertahun-tahun mengajar di SMA hingga larut malam.

Hari terakhir, Minggu 27 Desember 2015
Pagi sebelum surya bangun dari balik singgasananya, aku dan Mbak Candra berjalan ke pematang sawah untuk melihat keindahan sawah yang di Jakarta iku wis gak ono. Tak lama memang tapi cukup untuk menghilangkan penat sebelum acara reuni dimulai. Acara reuni dimulai dengan ziarah makam ke leluhur kami di Lumajang (mbah kandungku). Setelah sarapan, acaranya dimulai dengan sambutan ketua, tuan rumah, dan laporan masing-masing koordinator yakni dari Jakarta, Lumajang, Banyuwangi, dan Yogyakarta. Sayang sekali yang dari Medan, Cirebon dan Gorontalo tidak bisa hadir jadi masih terasa kurang lengkap. Kami yang masih muda (dibawah 30 tahun) juga menyempatkan diri untuk mengabadikan momen yang terjadi di tempat reuni dengan berfoto bersama. Waktu berjalan begitu cepat sehingga tidak terasa bahwa siang hari aku harus menuju Surabaya lagi untuk naik kereta kembali ke Jakarta. Apa yang terjadi? Aku dihalang-halangi untuk pulang dari sepupu dan kepokanakanku. Entah karena apa mereka bisa begitu sayang dengan diriku ini. Aku pun sayang dengan mereka. Sayang dengan perhatian yang mereka berikan. Rindu dengan tingkah laku, ucapan, suara, dan canda yang mengisi tiap guratan di mataku yang sebenarnya tak kuasa menahan sedih. Namun, apa daya kewajiban sudah menungguku di Jakarta. Sekali lagi tidak akan ada perpisahan jika tidak ada pertemuan. Bertemu ya pasti akan berpisah. Baik hari ini, esok, lusa, atau nanti. 

Sampai pada akhirnya aku bergegas menuju Surabaya mengejar ular besi yang akan membawaku kembali ke Jakarta dengan membawa sekian banyak kerinduan yang pecah dalam empat hari di kampung halaman. Mudik itu hanya untuk mengingatkan kenangan bersama sanak kerabat dan keluarga. Mengapa? Karena kenangan tidak akan bisa dibayar dengan nominal berapa pun untuk menghilangkannya. Sampai bertemu lagi di tahun 2017, Banyuwangi sudah menanti kerinduan dalam batin kita semua.

Semoga tulisan ini bisa menjadi kado di akhir tahun 2015 dan di awal tahun 2016. Tidak ada yang bisa memutus kasih sayang persaudaraan kita semua. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Tuhan YME.

Penulis bersama Bayu dan Mbak Chandra

 Acara reuni keluarga Sowintanan

 Acara reuni keluarga Sowintanan

 Penulis bersama Neza, Sukma, Icha, dan Mas Toni

 Penulis bersama Neza, Sukma, Icha, dan Mbak Chandra

# tulisan ini aku persembahkan untuk semua yang sudah mau bercengkrama dengan diriku di waktu itu #

Kabel Telepon dengan Fiber Optic

Kabel Telepon dengan Fiber Optic - Penggunaan pesawat telepon di zaman modern seperti ini memang sudah menjadi kebutuhan wajib. Terlebih menggunakan telepon seluler, kian hari kian ditinggalkan telepon kabel di rumah. Namun, mengingat kepentingan telepon rumah juga sangat penting bagi sebagian orang, maka PT. Telkom memberikan pelayanan yang semakin baik untuk para pelanggannya. Salah satu pelayanan yang saya rasakan ialah penggantian kabel telepon dengan kabel fiber optic. 

Siang itu, pegawai Telkom datang untuk mengganti kabel yang selama ini digunakan dalam penyambungan telepon. Menurut pengakuannya, penggunaan fiber optic ini sangat menguntungkan bagi pengguna telepon rumah. Fiber optic merupakan kabel yang ditanam di bawah tanah. Sehingga dalam kondisi badai petir sekali pun, komunikasi akan tetap lancar. Terbukti, telepon rumah saya tidak pernah “kresek-kresek” lagi bunyinya. 

Peremajaan dan pengembangan alat komunikasi memang harus dilakukan seiring perkembangan teknologi. Kabel telepon fiber optic merupakan salah satu bukti bahwa teknologi komunikasi di Indonesia berkembang cukup baik. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk Anda dan terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini.

Senin, 28 Desember 2015

Mati Konyol dengan Overdosis

Mati Konyol dengan Overdosis - Narkoba masih menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa Indonesia. Setiap tahun ada saja pengguna narkoba yang menemui ajalnya. Namun, di setiap tahun pula makin bertambah para penggunanya. Sudah berbagai cara ditempuh pemerintah dengan merehabilitasi pengguna sampai menghukum mati pengedarnya. Tapi, tetap saja yang namanya bisnis penuh dengan uang tentu akan langgeng. Pernahkah Anda terpikirkan tentang kematian jika menggunakan narkoba

Salah satu akibat fatal yang ditimbulkan oleh narkoba ialah kematian. Seperti halnya yang dialami oleh tetangga saya, meninggal di usia yang masih muda yakni 20 tahun. Usut punya usut, ia meninggal karena overdosis dari obat-obatan yang ia konsumsi. Jauh lebih mengenaskan lagi, yang meninggal itu merupakan wanita. Lantas, di manakah peranan orang tua dalam hal ini? Terlepas peranan orang tua yang harus mengawasi pergaulan anaknya, paling tidak narkoba sudah memberi peringatan bahwa obat-obatan terlarang memberi dampak mati konyol. 

Overdosis menggunakan obat terlarang dalam hal dan alasan apa pun tentu tidak dibenarkan. Semua pihak, baik keluarga dan masyarakat sekali pun tetap harus berperan penting dalam meminimalisir pengedaran narkoba di wilayahnya. Semoga keluarga kita terhindar dari penggunaan narkoba. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini.

Kamis, 24 Desember 2015

Bazar Sembako Murah? Apa Manfaatnya?

Bazar Sembako Murah? Apa Manfaatnya? - Mau tidak mau kita semua harus mengakui bahwa kondisi perekonomian di Indonesia sedang memburuk. Bahkan, segelintir orang termasuk saya bisa mengambil kesimpulan bahwa ekonomi Indonesia sedang memburuk. Mengapa demikian? Lihat saja indikator harga sembako yang semuanya naik. Belum lagi nilai tukar dollar terhadap rupiah yang kian hari kian membuat jantung masyarakat Indonesia dipacu kencang. 

Terlepas dari keterpurukan tersebut, saya melihat banyak entah di kelurahan atau tingkat RW ada sembako murah. Sebagai contoh, tiap warga dibagikan kupon senilai Rp 20.000,. Dari nominal tersebut, tiap orang akan mendapat sembako berupa minyak goreng, sarden, sabun, dan sebagainya. Hal ini harus ditanggapi secara positif meskipun entah ini hanya sekadar permainan pihak atas untuk mengalihkan permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia. Namun, jelasnya bazar sembako murah harus ditanggapi baik dan patut diapresiasi oleh masyarakat. 

Harapan masyarakat Indonesia tentu harga sembako akan kembali murah. Keberadaan bazar sembako murah ini paling tidak menghilangkan sedikit kekhawatiran yang ada di lapisan masyarakat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda dan terima kasih telah meluangkan waktunya untuk mengunjungi blog ini.

Senin, 21 Desember 2015

Kebangkitan Sepakbola Indonesia

Kebangkitan Sepakbola Indonesia - Sepakbolo Indonesia yang dalam beberapa bulan lalu sempat loyo dan tidak bergairah, kini seakan mendapat suntikan darah segar. Diawali dengan turnamen paling bergengsi di Indonesia yakni Piala Presiden, membangkitkan gairah sepakbola Indonesia. Berbagai tim dari beberapa divisi ikut menyemarakkan suasana kebangkitan persepakbolaan negeri ini. Lantas adakah dampak positif yang ditimbulkan dari kebangkitan tersebut? 

Kita semua mungkin sudah mengetahui tentang sepakbola itu sendiri bagi masyarakat Indonesia. Olahraga yang paling disukai di negeri ini sudah mendarah daging di setiap tubuh masyarakat Indonesia. Secara tidak langsung, timbul suatu kecintaan yang berlebih yang bisa disebut dengan sikap fanatisme terhadap suatu klub. Adanya kebangkitan sepakbola Indonesia memberi asa dan harapan akan hidupnya kembali nuansa nasionalisma yang kemudian berujung pada sebuah prestasi. Tidak hanya ditingkat klub saja, harapan paling tinggi berada pada tim nasional Indonesia. 

Akankah kebangkitan sepakbola Indonesia ini bisa bertahan lama? Tentunya sebagai pecinta sepakbola khususnya sepakbola nasional berharap demikian. Semoga saja Indonesia sedikit demi sedikit dapat memperbaiki kualitas sepakbolanya dari waktu ke waktu. Terima kasih telah meluangkan waktu mengunjungi blog ini.

Kamis, 17 Desember 2015

Apresiasi untuk PT. Kereta Api Indonesia

Apresiasi untuk PT. Kereta Api Indonesia - Salah satu BUMN yang menurut saya paling baik pelayanannya ialah PT. Kereta Api Indonesia. Anda tentu bisa membayangkan sebuah perusahaan yang memegang kendali penuh atas perjalanan kereta yang sudah tentu setiap hari diperlukan orang banyak. Kiranya, PT. Kereta Api Indonesia membalas apresiasi masyarakat yang sangat membutuhkan pelayanannya dengan baik. Tulisan ini akan mengulas salah satu apresiasi PT. Kereta Api Indonesia yang tetap memberikan potongan harga bagi lansia. 

Seiring perkembangan zaman, maka PT. Kereta Api Indonesia terus melakukan inovasi demi inovasi. Pelayanan kini ditingkatkan dengan dapat memesan tiket melalui daring, minimarket, kantor pos, dan mitra PT. Kereta Api Indonesia lainnya. Namun, saya sangat salut jika PT. Kereta Api Indonesia masih konsisten memberi diskon bagi lansia yang ingin melakukan perjalanan menggunakan kereta api. PT. Kereta Api Indonesia masih menjunjung tinggi rasa hormat pada orang lansia yang sejatinya seperti orang tua sendiri. Oleh karena itu, PT. Kereta Api Indonesia sampai saat ini dan semoga saja selamanya terus konsisten memberikan pelayanan khusus terhadap orang-orang yang sudah tua namun ingin tetap menggunakan layanan dari PT. Kereta Api Indonesia. 

Apresiasi yang saya tuliskan berdasarkan yang telah saya alami. Semoga saja pelayanan dari PT. Kereta Api Indonesia yang baik seperti ini terus dilanjutkan. Kiranya tulisan ini dapat bermanfaat untuk Anda dan terima kasih telah berkenan mengunjungi blog ini.

Senin, 14 Desember 2015

Mengantuk Saat Berkendara Lakukan Ini

Mengantuk Saat Berkendara Lakukan Ini - Ketika Anda mengendarai kendaraan Anda, mungkin tidak jarang merasakan letih di badan dan berakibat mengantuk. Terlebih lagi jika Anda membawa orang lain selain diri Anda dalam Anda berkendara. Mengantuk memang tidak bisa dihindari bagi tiap-tiap pengendara. Satu-satunya jalan yang harus Anda lakukan untuk menghilangkan kantuk saat berkendara ialah tidur. Namun, Anda bisa melakukan hal berikut untuk mengatasi mengantuk hanya beberapa saat

Pertama, Anda bisa menepi dahulu untuk sekadar meminum minuman yang Anda bawa. Dengan kata lain, Anda harus siap sedia minuman dalam perjalanan Anda. Kedua, ini mungkin memakan waktu agak lama dibanding hanya sekadar minum. Anda bisa melakukan peregangan otot di badan Anda. Anda bisa menepi dahulu dan lakukan peregangan otot. Usahakan Anda turun dahulu dari kendaraan Anda dan lakukan gerakan ringan seperti pemanasan saat olahraga. Terakhir, Anda disarankan untuk mengistirahatkan badan Anda. Tidak tidur tapi paling tidak berselonjor. Saat ini, baik di SPBU dan masjid tentu menyediakan dan memperbolehkan pengendara untuk mengistirahatkan badan. Jangan lupa membawa minyak gosok atau balsam untuk menghangatkan badan Anda. 

Mungkin Anda memiliki tips lain selain yang sudah disebutkan di atas. Tips tersebut hanya tips mengatasi mengantuk saat berkendara berdasarkan yang sudah saya alami. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda dan terima kasih sudah meluangkan waktu berkunjung ke blog ini.

Kamis, 10 Desember 2015

Untungkah Penggunaan Kartu Member?

Untungkah Penggunaan Kartu Member? - Setiap orang yang senang dengan belanja sesuatu, tentu mengharapkan harga yang murah dibandingkan di tempat lain. Tak terkecuali di tempat belanja pada umumnya. Layaknya tempat belanja kebutuhan sehari-hari dan barang-barang lainnya, si pembelanja mencari harga yang murah dan potongan harga yang kita sebut dengan diskon. Tempat-tempat perbelanjaan pada umumnya mengeluarkan kartu anggota yang konon katanya memberikan benefit bagi anggotanya. Benarkah demikian? 

Mari kita lihat dahulu alasan si pengguna kartu member menjadi anggota dari suatu tempat perbelanjaan. Memang, secara promosi marketing dari tempat perbelanjaan tentu akan mengatakan bahwa keunggulan adanya kartu member ialah mendapat harga khusus, mendapat ini, mendapat itu, dan sebagainya. Namun, jangan lupa bahwa kartu member juga akan berdampak buruk bagi si pengguna kartu tersebut. Pasalnya, dengan penawaran harga khusus pemegang kartu member, tentu akan mengundang gairah belanja si pemegang kartu. Alhasil, pengeluaran pun menjadi lebih banyak. 

Apakah Anda termasuk orang yang menjadi member di suatu tempat perbelanjaan? Apa Anda sudah merasakan keuntungan pemegang kartu member tersebut? Sebaiknya, Anda harus lebih bijak dan hati-hati dalam menggunakan kartu member tersebut. Niat mencari potongan harga, malah pengeluaran Anda menjadi lebih banyak. Demikian informasi tentang penggunaan kartu member, semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk Anda dan terima kasih.

Senin, 07 Desember 2015

Alasan Orang Tua Mengantar Anaknya Daftar dan Pelepasan Sekolah

Alasan Orang Tua Mengantar Anaknya Daftar dan Pelepasan Sekolah - Pemandangan umum saat tahun ajaran baru di sekolah yakni adanya orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah. Namun, pernahkah Anda memperhatikan saat anak tersebut telah selesai menyelesaikan masa belajarnya di suatu jenjang pendidikan? Coba Anda perhatikan. Jika ada perpisahan yang diadakan di sekolah atau adanya pelaksanaan wisuda yang dilakukan oleh universitas, maka pemandagan yang lazim ialah keberadaan orang tua. Apa alasan orang tua mengantar anaknya saat daftar dan keluar dari sekolahnya? 

Jika beranggapan bahwa kasih orang tua sepanjang jalan. Kiranya sangat tepat dipadankan dengan konteks orang tua mengantar anaknya saat masuk dan keluar dari sekolahnya. Orang tua beranggapan ketika menitipkan anaknya di sebuah tempat pendidikan berharap akan berhasil. Ketika anaknya sudah membuktikan keberhasilannya dalam menempa pendidikan di tempat pendidikan tersebut, maka orang tua ingin menyaksikan secara langsung wajah keceriaan anaknya dan merasakan atmosfer kebahagiaan secara bersama-sama. 

Mulai saat ini jangan pernah ada stigma bahwa anak yang diantar orang tua baik saat pendaftaran dan pelepasannya merupakan anak yang manja. Kadang orang tua memiliki alasan tersendiri yang tak mau disebutkan ketika mengantar anaknya saat pendaftaran dan pelepasan di sebuah tempat pendidikannya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan terima kasih telah meluangkan waktu untuk mengunjungi blog sederhana ini.

Kamis, 03 Desember 2015

Mencari Pemaknaan Sejati dari Wisuda

Mencari Pemaknaan Sejati dari Wisuda - Apa yang ada dalam benak pikiran Anda ketika mendengar kata WISUDA? Sebuah ceremonial yang begitu syahdu. Baik mahasiswa, atau pun orang tua yang menyaksikan keberhasilan anaknya dalam menuntaskan pendidikan di tingkat tertentu. Wisuda merupakan bukti atau ucapan selamat atas keberhasilan seseorang melaksanakan proses pendadaran dalam menempa ilmu yang berusaha didapatkan di dalam sebuah instansi pendidikan. Apakah hanya sebatas itu pemaknaan wisuda sesungguhnya

Menurut saya, pemaknaan wisuda bukan hanya sekadar ajang ceremonial. Wisuda bagi saya (karena saya mengalami wisuda juga) merupakan awal dari tahap berikutnya. Entah dalam kehidupan sosial, dunia pekerjaan, atau bahkan melanjutkan ke jenjang berikutnya. Jelasnya, wisuda bukan merupakan akhir. Ucapan selamat yang timbul dari bibir orang lain merupakan ucapan selamat keberhasilan. Namun, juga bisa diinterpretasikan sebagai ucapan selamat datang dan selamat berjuang dalam kehidupan yang sesungguhnya.

Euforia wisuda memang sejatinya jangan melupakan pemaknaan sejati dari wisuda itu sendiri. Banyak orang yang terlena akan keberhasilan dalam menempuh proses belajarnya hingga terbukti dirinya dapat diwisuda. Keberhasilan dalam proses pendadaran tersebut sudah saatnya diimplementasikan di dunia kerja dan dunia sosial bermasyarakat. Semoga tulisan ini bermanfaat dan terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini.
- See more at: http://www.tutorial89.com/2014/08/cara-mudah-membuat-tombol-share-di.html#sthash.r4zgr2Dy.dpuf