Harga Bensin Naik Bikin Kepala Pusing - Jalan raya yang
dilalui Ratno -bukan nama sebenarnya- belum kering benar dari guyuran hujan.
Hujan yang melanda Jakarta selama hampir 2 jam itu telah membuat berbagai
kubangan-kubangan kecil di sekitarnya. Ratno bekerja sebagai karyawan swasta di
sebuah perusahaan biro perjalanan. Ia telah menekuni pekerjaannya selama kurang
lebih hampir 3 tahun ini. Penghasilannya pun menurut Ratno bisa dibilang cukup
bisa dibilang kurang. Bagi Ratnp asal bisa menabung dan makan untuk
anak-anaknya, itu sudah lebih dari cukup.
Ratno sempat kaget dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga premium secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya.
Ratno dan beberapa karyawan swasta lainnya memang merasakan dampak yang cukup
terasa akan kenaikan harga bensin yang terjadi. Bukan tanpa alasan, bensin
memberi dampak kepada hal lain terutama sembako. Kenaikan harga bensin tentu
memiliki andil kepada harga sembako. Inilah yang ditakuti Ratno. Istrinya kadang
hanya mengeluh mengapa bensin terus naik tetapi gaji tidak kunjung naik. Ratno
yang mendengar ocehan istrinya hanya bisa bungkam seribu bahasa.
Sebenarnya, ada niatan Ratno ingin membuka usaha sampingan
sebagai penjual pulsa atau pedagang pakaian. Tetapi, seiring kenaikan harga bensin yang saat ini premium tidak disubsidi lagi, keinginan tersebut diselimuti
kekhawatiran. Ratna masih dibilang beruntung karena ia memiliki anak yang sudah
bekerja membantu perekonomian keluarganya. Namun, bagaimana orang-orang yang
tidak seberuntung Ratno atas kenaikan harga BBM ini?
Semoga saja pemerintah bisa sadar akan janjinya dulu yang
sangat “merakyat”. ©Tedy Rizkha Heryansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik ialah pembaca yang selalu memberikan komentar dalam bentuk kritik dan saran untuk kebaikan blog ini