Senin, 04 April 2016

Kapok Mencintai Mesin Injeksi

Kapok Mencintai Mesin Injeksi - Kalimat yang tepat menggambarkan mesin injeksi menurutku ialah “udah gak mau lagi deh”. Kenapa bisa ngomong seperti itu? Aduh, ceritanya panjang. Punya motor sport kelas menengah dengan teknologi mesin injeksi pada awalnya sangat menggairahkan ibarat melihat perawan yang sedang memamerkan lekuk tubuhnya di depanku. Tegangannya tinggi bro. Pakai setahun, masih oke. Nyaman dan irit ya memang keunggulan injeksi. Eh, ke sini-sininya baru kerasa. Kerasa apa? Kerasa bahwa mesin karburator itu lebih bandel dan semriwing rasanya. 

Mesin injeksi bisa kena OH (overheat/panas berlebihan). Nah kalo karburator bandelnya bukan main. Begini, Aku punya satu motor karburator keluaran tahun 2004 dan satu motor keluaran tahun 2012. Perbandingannya jauh sekali. Irit dan nyaman 2012 punya. Tapi, nyaman dalam perawatan 2004 punya. Aku Alhamdulillah termasuk orang yang rajin ganti oli, filter oli, busi, aki, filter udara, kampas rem, dan onderdil lain sesuai dengan jadwal. Tapi ya itu, injeksi mungkin disetting agar para pembeli produk tersebut merasa “ketergantungan” akan suatu pelayanan khusus. Berbeda kalau kita ngomong ke mesin karburator. Perawatan simpel, dan memang terbukti tahan lama. 

So, sekarang biarpun diiming-imingi motor dengan teknologi A-Z paling mutakhir sekali pun, enggak deh. Mending duitnya sini dah, kasih ke Aku dan tak buat nanggep orkes dangdut koplo. Lueebih enak dan menenangkan hati. Hayo, bagi kamu yang pengen beli motor baru dan tergiur dengan teknologi canggih, pertimbangkan dulu jangan cuma pemakaiannya tok. Liat juga perawatannya ya bro. Semoga bermanfaat dan terima kasih. 

Artikel Menarik Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik ialah pembaca yang selalu memberikan komentar dalam bentuk kritik dan saran untuk kebaikan blog ini

- See more at: http://www.tutorial89.com/2014/08/cara-mudah-membuat-tombol-share-di.html#sthash.r4zgr2Dy.dpuf