Mengenal Budaya MOS (Masa Orientasi Sekolah) - Siapa pun
yang pernah mengenyam bangku pendidikan di tingkat menengah dan tinggi tentu
tidak asing dengan penyebutan MOS. MOS disinyalir sebagai masa pengenalan bagi
siswa atau mahasiswa baru yang akan mengenal lingkungan tempatnya belajar. Dulu,
masyarakat awam sangat memandang MOS sebagai ajang perploncoan senior kepada
juniornya. Tidak heran jika ketika masa MOS tiba, banyak pernah pernih yang
dibawa oleh siswa baru.
Budaya MOS ini kiranya sudah menjadi budaya yang mendarah
daging. Entah apa pun penyebutannya di tahun ini, jelasnya hakikat MOS sebaiknya
jangan dihilangkan serta-merta. Mengapa? Kembali kepada pengetahuan tentang
hakikat MOS yang seharusnya memberi pengenalan kepada siswa barunya dengan tetap
mengedepankan umbul-umbul pendidikan yang sudah lama dipegang bagi sektor
pendidikan itu sendiri. Namun, nyatanya dengan dalih bahwa perploncoan tersebut
masih dalam rangkat pengenalan lingkungan tempat belajar, kadang disalahgunakan
oleh para senior yang memendam dendam lama terhadap kakak kelasnya terdahulu.
Kesalahpahaman dan perlunya pengembalian MOS yang sebenarnya
pun mutlak dilakukan. Bersyukur jika di tahun-tahun ini dan ke depannya nanti,
budaya MOS yang diadakan oleh lembaga pendidikan sudah terlepas dari embel-embel
balas dendam senior kepada juniornya. Sejatinya, lembaga pendidikan menjadi
tempat yang membahagiakan bagi para siswa barunya ketika masa “first time”.
Semoga saja budaya MOS di kemudian tahun dapat menjadi jauh lebih baik dibanding
tahun ini. ©Tedy Rizkha Heryansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik ialah pembaca yang selalu memberikan komentar dalam bentuk kritik dan saran untuk kebaikan blog ini