Menjaga Toleransi Beragama - Mungkin belum lepas dari
ingatan kita, bahwa ada kerusahan saat Idul Fitri lalu di daerah Tolikara,
Papua. Ya, kerusuhan tersebut terjadi ketika umat Islam di Papua sedang
melaksanakan Shalat Idul Fitri di lapangan Koramil setempat. Entah, siapa dan
apa latar belakangnya, sekelompok orang memaksa membubarkan Shalat Id tersebut
dan membakar Mushalla di tempat tersebut.
Melihat fenomena tersebut, sungguh miris toleransi beragama di Indonesia. Saya berpikir bahwa kejadian tersebu merupakan suatu
konspirasi yang dijadikan sebuah isu yang mencuat ke permukaan. Entah pengalihan
isu atau apa pun latar belakang yang melandasi kejadian tersebut, jelasnya
kejadian tersebut memancing panas toleransi beragama yang telah terjalin.
Terbukti, beberapa hari setelah insiden di Tolikara, kali ini oknum umat Islam
di suatu daerah memaksa sebuah rumah yang dijadikan perkumpulan umat Nasrani
dibubarkan dengan cara kekerasan.
Lantas apakah toleransi beragama di Indonesia harus
pupus dan retak begitu saja? Memang kejadian tersebut menjadi sebuah shock
therapy khususnya bagi umat Islam. Namun, kiranya saya hanya bisa memberi saran
agar tidak mudah terpancing. Yakinlah, ini merupakan sebuah konspirasi yang
telah direncanakan oleh sebuah organisasi yang kelak akan diketahui tujuan dan
siapa dalang sesungguhnya.©Tedy Rizkha Heryansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik ialah pembaca yang selalu memberikan komentar dalam bentuk kritik dan saran untuk kebaikan blog ini